hari-hari

menyusuri jalan kala senja mulai pulang
riuh gemuruh penumpang kala bis terhenti
terpaksa berpindah demi lanjutkan sebuah perjalanan
aku hanya ikuti langkah mereka, naik bis baru.dan duduk tenang di samping supir
hanya jalan panjang,berkelok,gelap
aku gelisah.aku takut.namun aku rindu
tak tahu,ini dimana
tak tahu,jam berapa kan tiba.

mengirim pesan,tanpa balasan
kamu hanya bilang kamu sudah jalan.
aku tiba di kotamu,sendirian
untunglah,aku tak pernah merasa asing di sini.
pukul 20.00,terminal masih benderang,pedagang masih setia menawariku jajanan.
melirik detik.dan kamu bilang kamu tersesat.
tak ku hiraukan,aku bersabar.

kamu tiba.
aku lega.aku tersenyum.
kau genggam aku.bukakan pintu mobil untukku.
belum habis lelahku,kamu pintaku untuk membaca.
sebuah kartu perintah.bukalah dashboard.
sekuntum bunga kain merah muda bercampur hijau
sungguh aku ingin memelukmu sekejap
tapi ku tak mampu,aku cuma menatapmu dan ucapkan terimakasih.

entah kamu bawa aku kemana malam itu
berputar tanpa jeda
hanya karna kamu ingin aku makan.
berulang menelfon temanmu,memastikan restoran terbaik.
sayang,,aku tak pernah keberatan,sepiring pecel lele dari tepi jalan,cukup.
asal kamu ada..



menghangatkan masakan di sarapan pagi
secangkir kopi.helaan tawa di depan tv
menyuruhku mandi.
setelah dzuhur.lanjutkan perjalanan.
meminta berhenti di tepi padang ilalang.

parkiran mobil.
kegilaan kamu memakai pewangi mobil sebagai parfum.
tertawa.makan.bioskop.cerita.

aku ingin pulang.
kamu hentikan aku.kamu larang aku naik bis.
bersikukuh mencarikan travel untukku.
aku tersenyum penuh kemenangan saat semua travel tak bisa kuandalkan.

tol padalarang.senja.
terminal leuwi panjang.hujan.
bukakan pintu mobil untukku.bawakan payung.
agar setetes air hujan tak sanggup menyentuhku.
bawakan ransel.
antarkan aku hingga depan bis.
memelukmu.

aku pulang sayang.terimakasih.